Kembali ke 90-an: Mengapa Gaya Oversized dan Grunge Kembali Mendominasi Tren Fashion Tahun Ini
Fashion memiliki siklus, dan dekade 90-an kini kembali menjadi sumber inspirasi utama, membawa serta estetika yang santai dan sedikit memberontak. Kebangkitan tren fashion saat ini ditandai dengan dominasi Gaya Oversized dan subkultur grunge, yang secara kolektif merefleksikan kebutuhan akan kenyamanan, kemudahan, dan ekspresi diri yang autentik. Pergeseran ini tidak hanya terjadi di catwalk tetapi telah meresap ke dalam busana sehari-hari, membuktikan bahwa kenyamanan kini sejalan dengan style yang keren. Memahami mengapa Gaya Oversized kembali mendominasi adalah kunci untuk menguasai penampilan tahun ini.
Daya Tarik Kenyamanan dan Keserbagunaan
Salah satu alasan paling mendasar kebangkitan Gaya Oversized adalah permintaan publik akan pakaian yang nyaman dan fleksibel. Setelah melalui masa-masa di mana pakaian formal dan ketat kurang relevan, konsumen kini mencari siluet yang longgar, memungkinkan gerakan yang bebas, dan tidak membatasi. Oversized blazers, celana baggy jeans, dan hoodies besar menjadi item wajib. Gaya ini menawarkan keserbagunaan yang luar biasa; blazer oversized dapat dipakai di atas t-shirt dan jeans untuk tampilan smart casual yang santai, berbeda dengan blazer ketat era 80-an yang terkesan kaku. Menurut survei ritel oleh Asosiasi Perancang Busana Indonesia (APBI) pada Kuartal III 2025, penjualan denim baggy mengalami peningkatan sebesar 35% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kebangkitan Grunge: Sebuah Pernyataan Anti-Fashion
Paralel dengan Gaya Oversized adalah kebangkitan grunge, yang dipopulerkan oleh band dan budaya alternative rock tahun 90-an. Estetika grunge dicirikan oleh flannel shirts, sepatu chunky boots, distressed denim (jeans robek), dan nuansa warna gelap. Grunge pada dasarnya adalah gerakan anti-fashion yang menolak kemewahan dan kesempurnaan. Dalam konteks saat ini, grunge menjadi pelarian dari kelelahan tren media sosial yang serba sempurna. Ini adalah cara bagi Gen Z dan Millennial untuk menunjukkan sikap memberontak yang lembut (soft rebellion) terhadap tekanan visual yang intens.
Sentuhan Modern pada Siluet Klasik
Meskipun Gaya Oversized kembali, para desainer tidak mengulang persis gaya tahun 90-an. Versi modern memiliki penyesuaian untuk terlihat lebih terstruktur. Misalnya, alih-alih hanya mengenakan baju kebesaran, desainer kini menyarankan untuk menyeimbangkan siluet. Jika bagian atas menggunakan sweater oversized, bagian bawah bisa tetap longgar tetapi dengan potongan yang lebih rapi (misalnya celana straight cut alih-alih super baggy). Perhatikan detail material; versi 2026 lebih memilih bahan berkualitas tinggi dan tekstur yang lebih lembut. Bahkan sepatu chunky kini dirancang lebih ergonomis dan nyaman untuk dipakai lama.
Kehadiran kembali tren ini juga didorong oleh selebriti dan media sosial, yang kini memiliki pengaruh besar. Analisis visual trend yang dipublikasikan oleh Lembaga Studi Gaya (Kode Analisis TT/2026/F) pada 2 Januari 2026, memproyeksikan bahwa item ikonik 90-an seperti slip dress dengan chunky knit dan bucket hats akan mencapai puncak popularitasnya selama musim gugur 2026. Dengan mengadopsi Gaya Oversized dan sentuhan grunge yang terkurasi, Anda dapat tampil stylish dan tetap merasa nyaman dalam menjalani rutinitas harian.
